Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerak benda pada suatu
permukaan. Gaya gesek terjadi akibat adanya pergerakan benda-benda yang
saling bersentuhan. Gaya gesek tersebut bekerja pada permukaan
benda-benda yang bersentuhan dengan arah berlawanan. Ada kalanya gaya
gesek begitu besar sehingga benda yang bergerak segera berhenti. Ada
kalanya pula gaya gesek yang terjadi tidak besar sehingga benda masih
sempat bergerak jauh sebelum berhenti. Berdasarkan pengertian tadi, maka
dapat diartikan bahwa gaya gesek adalah gaya yang menahan gerak benda
agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar dan kecilnya gaya gesek
bergantung pada kekasaran permukaan kedua benda yang bergesekan. Semakin
kasar suatu permukaan, semakin besar gaya geseknya dan semakin "sulit"
benda bergerak di atas permukaan tersebut. Sebaliknya, semakin halus
permukaan, semakin kecil gaya geseknya dan semakin "mudah" benda untuk
bergerak di atasnya.
Berikut 4 contoh kemungkinan yang terjadi pada benda yang bergerak di atas permukaan bidang tertentu.
- Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya mendorong balok di atas karpet.
- Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang halus, contohnya ban sepeda yang bergerak di atas lantai keramik.
- Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya es balok yang bergerak sesaat setelah didorong di atas jalan yang berkerikil.
- Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang halus, contohnya gelas yang menggelinding di atas kaca.
- Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
- Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda.
- Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang bergesekan.
Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan
gaya gesekan kinetis. Gaya gesekan statis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda selama benda tersebut masih diam. Sedangkan, gaya gesek
kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan
bergerak. Gaya ini termasuk gaya disipatif yaitu gaya dengan usaha yang
dilakukan akan berubah menjadi kalor.
Contoh Gaya Gesek
Contoh gaya gesek dapat ditemukan pada benda yang bergerak, tidak
hanya benda yang bergerak di darat, tetapi juga di udara dan air.
Gesekan di permukaan air terjadi pada burung yang mendarat di permukaan
air. Burung yang mendarat akan mengembangkan kakinya sehingga
menghasilkan gesekan dengan air dan menyebabkan burung itu berhenti.
Gesekan di udara terjadi pada olahraga terjun payung. Ketika parasut
membuka, parasut akan mengembang membentuk payung. Parasut yang
berbentuk payung menghasilkan gaya gesek yang besar terhadap udara. Gaya
gesek yang terjadi berlawanan dengan gaya gravitasi yang menarik
parasut ke bawah.
Contoh gaya gesek lainnya antara lain sebagai berikut:
- Gaya gesek antara sol sepatu dengan lantai.
- Gaya gesek antara ban kendaraan dengan aspal.
- Gaya gesek antara gear dalam mesin kendaraan.
- Gaya gesek antara papan sky dengan salju.
Sekian uraian tentang Gaya Gesek: Pengertian dan Contoh, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar