Rabu, 30 Desember 2015

Teori Tentang Resistor

    Fungsi resistor dapat diumpamakan dengan sekeping papan yang dipergunakan untuk menahan aliran air di selokan. Dengan memakai tahana papan ini, maka arus air bias terhambat alirannya. Perumpamaan ini dapat kita terapkan dalam tahanan listrik.Makin besar papan yang dipergunakan dalam menahan air, makin kecil air yang mengalir.
Arus listrik atau aliran listrik dinyatakan dalam ampere (A), sedangkan tegangan dinyatakan dalam volt (V).
Jadi resistor berfungsi untuk :
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian
elektronika.
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>Membagi tegangan.
<!–[if !supportLists]–>- <!–[endif]–>Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
Fungsi resistor yang menghambat arus listrik tersebut dimungkinkan karena resistor memiliki kemampuan menghambat laju electron didalam rangkaian elektronika. Hambatan yang ditimbulkan oleh resistor ini mengakibatkan arus dalam rangkaian akan menjadi berkurang. Besar atau nilai hambatan listrik suatu resistor telah dirancang terlebih dahulu oleh pabrik pembuatnya. Namun demikian, nilai hambatan yang ada dapat saja berubah bila resistor dioperasikan pada suhu yang tidak sesuai.
Berdasarkan jenis hambatannya, resistor dibagi atas :
– Resistor tetap, nilsi hambannya tetap :
a. Resistor kawat logam, misalnya tahanan dari kawat logam yang digulung dipermukaan pipa tabung kaca.
b. Resistor arang, resistor ini paling banyak digunakan pada rangkaian alat-alat elektronika transistor.
– Resistor variabel :
Nilai hambatannya dapat diubah sesuai dengan yang dibutuhkan. Resistor variabel disebut juga potensiometer
<!–[if !supportLists]–>a. <!–[endif]–>Resistor variable arang yang merupakan potensiometer, dapat diputar atau digeser.
<!–[if !supportLists]–>b. <!–[endif]–>Resistor variabel kawat logam.
Berdasarkan bahan pembuatnya, resistor tebuat dari bahan seperti :
  1. Logam, misalnya besi, wolfram dan aluminium
  2. Campuran logam, misalnya nikrom
  3. Bahan non logam, misalnya karbon, keramik berlapis logam.
  4. Semikonduktor
Resistor arang diberi kode warna untuk mempermudah menentukan ukurannya. Kode warna diciptakan oleh RMA (radio manufactures association) yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik radio di Eropa dan Amerika. Kode warna yang ditetapkan oleh RMA ini menentukan besarnya ukuran resistor (tahanan).
Resistor diukur dengan ohm, dalam praktek sehari-hari peminat elektronika harus dapat menentukan ukuran resistor pada waktu membaca kode warna resistor tersebut. Untuk menguji kebenarannya kita dapat menggunakan ohmmeter yang ada pada AVO-meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar